Instrumen investasi biasanya memiliki tujuan yang beragam. Mulai dari tujuan jangka pendek, sedang, hingga panjang. Karena tujuannya berbeda, maka pilihan investasinya juga berbeda. Investasi jangka panjang biasanya dilakukan lebih dari satu tahun. Selain itu, keuntungan dalam jangka panjang biasanya juga lebih besar.
7 Rekomendasi Investasi Jangka Panjang
Anda pasti bingung memilih mana jenis investasi untuk jangka panjang. Berikut beberapa pilihannya:
1. Saham
Saham termasuk instrumen investasi yang fleksibel. Artinya, bisa digunakan untuk investasi jangka pendek, sedang, maupun panjang. Kelebihan dari saham yaitu memberikan potensi keuntungan yang begitu tinggi.
Namun, risikonya juga tinggi dan memungkinkan Anda mendapatkan kerugian yang besar. Salah satu alasan mengapa resikonya tinggi yaitu karena pergerakan nilai saham fluktuatif. Jadi, Anda wajib mempelajarinya dengan baik sebelum memulainya.
2. Deposito
Berbeda dengan saham, deposito merupakan jenis investasi yang memiliki risiko rendah. Meskipun begitu, keuntungan yang didapatkan dalam jangka panjang juga cukup menggiurkan.
Deposito memiliki varian lama penyimpanan atau tenor yang beragam. Semakin lama investasinya, maka keuntungannya semakin besar. Anda tidak boleh mengambil uang tabungan sebelum jatuh tempo. Tapi, Anda boleh mengambil bunga atau keuntungannya.
3. Emas
Sejak dulu, emas selalu menjadi salah satu investasi jangka panjang bagi banyak orang. Alasan emas menjadi investasi untuk jangka panjang yaitu karena nilainya selalu naik setiap tahun. Bahkan meskipun ada inflasi, nilai emas tidak akan turun.
Biasanya, kenaikan nilai emas berdasarkan kenaikan mata uang dollar di pasaran. Namun, usahakan membeli emas dalam bentuk batangan agar nilainya naik.
4. Surat Berharga Negara (SBN)
Apakah Anda pernah mendengar yang namanya SBN atau Surat Berharga Negara? SBN juga termasuk jenis investasi untuk jangka panjang. Tidak hanya menjanjikan SBN juga aman karena dikeluarkan oleh lembaga pemerintahan dan korporasi resmi.
Penerbit SBN akan menjadi debitur, sedangkan pembelinya adalah investor atau kreditur. Intinya, debitur meminjamkan uang pada kreditur untuk mengeluarkan SBN. Nanti, suratnya bisa dijual setelah jatuh tempo.
5. Obligasi
Obligasi mirip dengan SBN, namun obligasi adalah surat utang. Investor mendapatkan keuntungan dari bunga atau kupon obligasi di akhir periode. Sayangnya, obligasi memiliki sedikit kekurangan.
Anda tidak bisa mencairkannya kapan saja dibutuhkan. Jadi, Anda harus memiliki dana darurat lainnya. Selain itu, Anda bisa mengalami kerugian jika dijual sebelum masuk masa tempo.
6. Properti
Properti menjadi jenis investasi yang paling menguntungkan dan minim risiko, terutama jika dibandingkan saham. Nilai properti selalu naik setiap tahunnya, bahkan kenaikannya lebih tinggi dari suku bunga dan inflasi.
Anda bisa berinvestasi dengan membeli rumah atau bangunan lain, lalu disewakan pada penyewa. Sayangnya, jenis investasi ini membutuhkan modal yang sangat besar. Mengingat harga properti saat ini semakin besar.
7. Reksa Dana
Jenis investasi untuk jangka panjang yang terakhir adalah reksa dana. Investasi satu ini termasuk investasi masa depan yang praktis dan tidak merepotkan.
Pasalnya, ada pihak yang membantu mengurusnya semua mulai dari awal sampai akhir. Pihak yang mengurus investasi reksa dana adalah Manajer Investasi atau MI. Jadi, Anda sebagai investor hanya perlu membeli reksa dana saja tanpa menjalankannya.
Itulah pembahasan mengenai investasi jangka panjang yang bisa Anda jadikan pilihan. Setiap jenis investasi memiliki ciri khas, keuntungan, dan potensinya masing-masing. Oleh sebab itu, Anda harus mempertimbangkannya dengan baik sebelum memilih.
Apapun investasi yang Anda pilih, jangan lupa melakukannya melalui aplikasi yaitu MOST by Mandiri Sekuritas. Aplikasi berbasis mobile dan desktop ini bisa Anda jangkau di mana saja dan kapan saja. Yuk, kenalan dengan MOST by Mandiri Sekuritas sekarang juga!